Jumat, 13 Oktober 2017

PESERTA BIMTEK BUMDESA GELOMBANG 3 MEMBLUDAK


Bimbingan peningkatan kapasitas kelembagaan BUMDesa yang diikuti 215 orang tersebut membuat ruangan penuh sesak kekurangan tempat duduk. ini menandakan antusias Para pegiat BUMDes semangat untuk menambah ilmu pegetahuan seputar pengelolaan BUMDesa.
Sesaat setelah Sambutan Oleh Camat Maja, acara  langsung dibuka   oleh Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi dan Pembangunan Desa Drs H Elon Sukalam MM yang sekaligus mengisi Materi tentang “BUMDesa Merukan akar Ekonomi Desa” Dalam Paparannya Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi dan Pembangunan Desa  Drs H Elon Sukalam MM menyampaikan bahwasannya Empat Tahapan Pendirian BUMDesa yang harus di perhatikan oleh Pemerintah Desa dalam Mendirikan BUMDesa  harus di Bahas dalam Musyawarah Desa yang dilanjutkan dengan Melakukan identifikasi potensi dan permintaan terhadap   produk (barang dan jasa) yang akan ditawarkan BUMDesa, Menyusun AD/ART serta Mengajukan legalisasi dengan Pembuatan Perdes
sementara sebagai Pemateri kedua Ketua Forum BUMDesa Kabupaten Majalengka Eman Suherman mengharapkan dengan adanya Bimbingan Teknis (Bimtek) Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se Kabupaten Majalengka yang diselenggarakan Oleh Dinas PMD Kabupaten Majalengka Gelombang ke Tiga di Aula Kecamatan Maja  dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan BUMDesa di tiga Kecamatan yang hari ini sebagai Peserta yaitu Kecamatan Banjaran, Kecamatan Maja dan Kecamatan Argapura.
Hal tersebut diungkapkannya kepada para peserta saat memberikan materi tentang pengembangan Usaha BUMDesa. yang dimana titik tolak akan perkembangan BUMDesa adalah komitmen bersama Para Kepala Desa dengan masing masing BUMDes-nya. yang selanjutnya di tuangkan dalam rangkaian Musyawarah Desa untuk memutuskan jenis kegiatan apa yang layak di Kembangkan BUMDesa serta Siapa yang layak , mau dan dianggap mampu untuk mengelolanya.
Sumber Daya Manusia sebagai pilot yang akan membawa kemana bumdesa di bawa memang menjadi hal sangat penting juga untuk dimusyawarahkan karena dimana unit usaha ketika dijalankan oleh orang yang tidak berjiwa Enterpreneur maka kecil kemungkinan akan bisa berkembang.
Unit Usaha dan Pengelola ketika di bawa dalam musyawarah Desa maka akan terlihat begitu banyak dan menjadi peluang BUMDesa untuk menangkap dan menjadikan sasaran akan pergerakan BUMDesa kedepan. sebagai Contoh ketika suatu Desa mempunyai komoditas unggulan Pertanian maka akan sangat dimungkinkan ketika musyawarah desa akan muncul ide dari para petani bagaimana hasil pertanian bisa oftimal dengan harga jual yang stabil ungkapnya.
sesaat sebelum mengakhiri pembicaraannya ketua Forum BUMDesa majalengka mengingatkan kembali apapun kondisi BUMDesa kita saat ini…. sudah saatnya di benahi dengan kebersamaan melalui musyawarah desa. dan ketika itu sudah dilakukan forum BUMDesa bisa menjadi ajang berbagi Inovasi dan Informasi seputar BUMDesa dan Perkembangannya. (Mans)